Memotivasi dan Menginspirasi

Sunday, 23 March 2014

Percayalah, Orang yang baik hanya untuk orang yang baik pula

Setiap orang pastilah ingin mendapatkan orang-orang yang ada disekelilingnya adalah orang-orang yang baik, dan yang berakhlak mulia, baik itu teman, saudara, anak, suami, istri. Tetapi kadangkala ada juga yang mendapatkan orang-orang yang buruk kelakuan dan akhlaknya. Ada yang mendapatkan teman yang buruk akhlaknya begitu juga ada yang mendapatkan pasangan hidup yang buruk akhlaknya.

Bagi sebagian orang ada yang menyalahkan nasibnya yang memang buruk karena dapat teman atau pasangan hidup yang jelek ahklaknya. Dan hal ini jelas-jelas dilarang dalam agama kita, kita harus percaya  dan menerima semua takdir yang telah Allah tetapkan kepada kita.

Lalu apakah yang membuat kita berjodoh dengan orang-orang yang buruk dalam hidup kita? 

Untu menjawab pertanyaa itu marilah kita lihat Firman Allah dalam Alqur'an Surat An Nur Ayat 26 :

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."

Pada ayat diatas jelaslah bahwa orang yang baik hanya untuk orang yang baik pula, dan orang yang keji hanya untuk yang keji pula. Jadi apabila kita mendapatkan orang-orang yang buruk sebagai jodoh kita, maka jangan buru-buru menyalahkan takdir kita yang buruk, tetapi lihatlah pada diri kita sendiri, apakah kita sudah baik, sudah menjadi orang yang baik akhlaknya. Jika belum, maka pantaslah kalau kita juga mendapatkan orang-orang yang buruk sebagai jodoh kita.

Lihatlah riwayat hidup Nabi kita Muhammad SAW, dimana beliau berasal dari keluarga yang baik dan berakhlak mulia, serta beliau SAW mempunyai keturunan yang baik dan berakhlak mulia pula.
Ayahnya imam Bukhari pernah berkata "Aku tidak mendapati ada hartaku yang berasal dari hal-hal yang meragukan asalnya". Ayahnya imam bukhari tidak memberi makan keluarganya dari hari harta yang meragukan asal-usulnya, apalagi yang haram, sehingga lahirlah keturunan yang luar biasa yaitu imam bukhari, seorang ahli hadist.

Saudaraku, marilah kita selalu memperbaiki diri kita menuju pribadi yang berakhlak mulia, selalu bertaubat kepada Allah, dan selalu bersemangat dalam mengejar kebaikan dan hal yang bermanfaat bagi diri kita. Jangan kita menyalahakan orang lain atas apa yang menimpa kita. Ingat, satu jari yang kau tunjukkan pada orang lain, pada hakikatnya ada empat jari yang menunjuk kepada diri kita.

Demikianlah tulisan saya, Terima kasih semoga bermanfaat.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Recent Posts

Followers